Kamis, 29 Desember 2011

Sahabat saya yang baik hatinya,

Dua hari lagi kita akan memasuki tahun baru 2012.

Hmm …
...
Banyak sekali janji dan resolusi tahun baru di awal 2011 yang belum kita laksanakan, yang sebetulnya juga janji-janji lama dari tahun-tahun sebelumnya.

Kebaikan hidup tidak bisa dibangun hanya dengan janji-janji yang hampa pelaksanaan.

Marilah kita melakukan yang mungkin kita lakukan hari ini, agar kita mencapai yang tadinya tidak mungkin.

Burung yang terbang dengan formasi

Pernah melihat burung atau angsa terbang dengan formasi V?? Mungkin saat sore atau pagi hari kita sering melihatnya. Mereka biasa melakukan penerbangan seperti itu untuk mencari lingkungan yang lebih hangat untuk ditinggali. Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya, mengapa mereka terbang dengan bentuk formasi V?

Di bawah ini ada beberapa fakta mengapa mereka terbang dengan cara seperti itu dan terdapat pula beberapa pelajaran yang dapat kita ambil
dari kawanan burung tersebut.

Fakta (1) :
Kepakan sayap burung di depan, memberi “daya dukung” bagi burung dibelakangnya.
Burung di belakang tidak perlu susah-payah menembus ‘airwall’ di depannya. Hasilnya, seluruh
kawanan burung dapat menempuh jarak terbang 71 %
lebih Jauh dari pada kalau setiap burung harus terbang sendiri-sendiri.

Pelajaran :
Bila arah dan tujuan kita sama, dan kita mau saling berbagi dalam perserikatan, maka pencapaian tujuan kita akan menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Mampukah kita untuk saling dorong dan saling dukung satu sama lain dalam
pencapaian tujuan bersama ?
Sudah seharusnya, karena burung saja bisa !

Fakta (2) :
Kalau seekor burung terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian.
Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.

Pelajaran :
Kalau kita memiliki cukup logika umum, kita akan tetap berada
dalam perserikatan bersama partner lain dan pengelolanya.
Kita membuka diri untuk menerima dan memberi bantuan dari dan kepada partner lainnya. Lebih sulit
untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama dalam perserikatan yang akan menjadi milik kita bersama.

Fakta (3) :
Ketika burung pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan burung lain akan
terbang menggantikan
posisinya.

Pelajaran :
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang
sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Kita yakin
potensi semua partner. Tapi, manusia saling bergantung satu sama lain dalam pengetahuan, keterampilan, kemauan, kapasitas, karunia lain yangunik,
serta talenta atau sumber daya lainnya.

Fakta (4) :
Burung-burung yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada
burung yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang
dapat dijaga.

Pelajaran :
Kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi dukungan kekuatan, bukan melemahkan. Semua partner dalam perserikatan akan saling memperkuat, sehingga hasil
yang dicapai akan menjadi lebih
besar. Dukungan dalam satu kesatuan hati dilandasi nilai-nilai luhur adalah kualitas suara dan
ucapan partner yang
diharapkan bersama oleh semua partner dalam perserikatan .

Fakta (5) :
Ketika seekor burung menjadi sakit, terluka, atau ditembak
jatuh, dua burung lain akan ikut keluar dari formasi bersama
burung tersebut dan
mengikutinya terbang turun untuk membantu dan
melindungi. Mereka tinggal dengan burung yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka
akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan
membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Pelajaran :
Kalau saja kita berperasaan seperti seekor burung, kita akan tinggal bersama partner yang berada dalam kesulitan, seperti ketika segalanya baik, dan
berusaha untuk mendorongnya agar dapat bangkit kembali.

--4 Hal yang Menyebabkan Galau--

Akhir-akhir ini saya banyak mendapati teman saya yang hatinya tuh sedang gundah gulana, sedih gak bersemangat, atau bahasa anak jaman sekarang tuh Galau. Entah itu Galau karena masalah kuliah, cewek, sahabat, atau yg lain.
Sebenarnya penyebab Galau tuh apaan sih? O iya, sebelumnya kalian sudah tahu belum definisi Galau itu apa? Sebenarnya Galau itu memiliki banyak definisi, tapi
lebih tepatnya Galau itu adalah suatu keadaan dimana kita
sedang memikirkan suatu masalah secara berlebihan, bingung apa yang harus kita
lakukan dengan masalah itu, hingga menimbulkan efek
emosi yang labil, pikiran pusing, bahkan mendadak insomnia.

Perasaan Galau kadang datang tiba-tiba, mungkin karena suatu masalah yang menimpa kita juga selalu datang tiba-tiba.
Misalnya, seorang mahasiswa yang Galau karena memikirkan nilai IP nya yang jelek, atau
seorang cewek yang Galau karena tiba-tiba diputus sang pacar tanpa sebab, atau juga seseorang yang lagi berantem sama sahabat karena suatu
kesalahpahaman hingga membuat dia Galau. Banyak sekali contoh-contoh perasaan Galau yang menimpa kita atau
orang-orang sekitar kita.

Sebenarnya perasaan galau muncul disebabkan karena
beberapa faktor, diantaranya:

1. Social media
Sosial media memiliki pengaruh penting yang menyebabkan
seseorang menjadi Galau, entah itu karena facebook, twitter, atau social media lainnya.
Misalnya kamu lagi punya masalah kecil dan gak kamu
pikirin, ketika itu kamu melihat status teman-teman kamu di fb atau twitter yang lagi Galau, padahal masalah mereka tuh
gak seberapa dibanding masalah yang sedang kamu
hadapi, otomatis kamu merasa bahwa masalah kamu sangat
lah besar, hingga kamu semakin memikirkan masalah itu, sampai kamu menjadi galau.

2. Kurang teman
Kamu yang lagi punya banyak masalah, tapi bingung mau cerita atau curhat ke siapa, karena kamu kurang memiliki banyak teman atau gak punya
teman dekat yang bisa diajak curhat. Dari sini lah perasaan
Galau itu mulai muncul karena masalah yang sedang kita hadapi cuman bisa kita pendam dalam hati. Apalagi bila hal itu berlangsung terlampau lama, perasaan Galau itu bisa berubah menjadi musibah, yaitu menyebabkan kita sakit.

3. Jarang Ibadah
Kita hidup didunia ini pastinya meyakini adanya Tuhan. Semua
kehidupan di dunia ini sudah diatur sama yang Diatas, termasuk masalah yang sedang
kita hadapi. Karena nya ketika kita lagi punya masalah, baik
nya jangan cuma bisa
mengeluh, mengeluh dan mengeluh pada orang lain, tapi laporkan masalah kita itu kepada Tuhan. Beribadah dan berdoa memohon petunjuk Nya dan meminta supaya masalah kita itu segera berakhir dan ada jalan keluar yang terbaik bagi
kita dan orang lain. Bila kita jarang ibadah dan sering
melukan Dia, maka perasaan Galau itu akan semakin nyata.

4. Tayangan media
Hampir tiap hari kita
disuguhkan dengan tayangan-tayangan di televisi yang berisi
tentang masalah-masalah kehidupan manusia, entah itu
nyata (berita) atau cuman rekayasa (sinetron). Ambil contoh saja sinetron, yang sering bercerita tentang masalah cinta, rebutan harta,
atau seorang anak yang tertukar. Sehingga karena kita
terlalu sering melihat tayangan-tayangan seperti itu, pada akhirnya mental kita ikut terbawa seperti sinetron yang cengeng, mudah emosi, atau mudah berperasangka buruk
sama orang lain. Efek dari itu semua yang menyebabkan mental kita menjadi lemah ketika suatu masalah menimpa kita, mudah menyerah, dan gampang emosi. Pada akhirnya perasaan Galau itu akan menghinggapi kita.

Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan kita menjadi Galau, tapi intinya kita jangan terlalu memikirkan terlalu berlebihan tentang masalah yang sedang kita hadapi, karena itu akan menambah parah rasa
Galau itu